Name: Sape > Sempeh > Sempet.
Type: Boat Lute > Plucked Chordophones.
Region: Bornao > Malaysia > South East Asia.
Dimensions: Scale length (1st specimen) 950 mm (2nd specimen) 890 mm.
Luthier: Mathew for first specimen > For second specimen -maker unknown.
Acquisition Date: 2nd specimen acquired today 2012.04.29 Sunday.
Acquisition Source: Randy Raine Reusch; Second Specimen from Ian MacKenzie.
SapeDescription: The sape is a member of the plucked cordophone family, the sape is a boat shaped lute that has a short neck. The Sape is found amongst the Dayak, Orang Olu and Penan peoples. Melodies for Sape No.2the sape are inspired from dreams there are 35 melodies in the core repertoire. There are two specific modes in which the dances are performed in "the men's long house dance" and "the woman's long house dance". Originally the sape was played for ritual music this was to induce the performers into a trance, nowadays the sape is played in social occasions. When playing the sape the player sits down in which the sape is supported by the player’s legs the sape is held close to the chest. The player mainly plucks the the lowest tuned or the bottom string and the rest of the strings are drones. Today modern sape's are often highly ornate with themes of traditional artwork from Sarawak.
Tunings of my specimens: There is generally no standard tuning, however they are tuned a fifth and an octave apart. This is achieved by placing a thumb tack on the fourth string thus achieving the octave pitch. The first playing string and the second string (first drone) are tuned in unison. The third string is tuned a fifth apart. The first specimen is tuned tuned to G G D d. The scale length of my first sape is 950 mm from nut to bridge. My first sape has 13 adjustable frets arranged in a pentatonic scale from C3 to C5 as follows C / D / E / G / A / C / d / e / g. As for my second specimen it is tuned to D D A and the scale length from nut to bridge 890 mm. The second specimen of sape has a different scale arranged from the first sape. The pentatonic scale on my first sape is characteristic amongst most sapes. On my second specimen the scale is tuned too D3 to A4 as follows D / E / F# / G / A / B / D / E / f# / a / There is a new style of sape that has 6 single strings also tuned a fifth apart, having fixed frets that correspond to a diatonic scale and also it affixed with a grounded electric pickup.
Anatomy of the Sape: The body of the sape is carved often from a single piece of wood. An indigenous species of wood is preferred for making the sape called “Tebuloh”. This species of wood is bitter and is avoided by insects. Many other types of wood can be used to make the sape. Traditional sapes have from 3 to four strings. On the top string a thumb tack is added to raise the string to an octave, according to the tuning this creates a chord when played with a melodic string. Originally the sapes had only two strings, three moveable frets, later three and four strings were added. The frets are affixed with a sticky substance called ksoot (in Thai language) ksoot is made from gutta percha. Sapes having 5 or 8 strings are quite rare. The sape has a pleasant and bright sound.
Citations: Asza.com > Sape / Rainforestmusicfestival > Borneo > Sape > Liner notes from - Masters of the Sarawakian Sape featuring Tsau Padan CD PAN 2068
original link : http://www.museumofworldmusic.com/sap.html
SAPE dayak Workshop
all about Sapeq Dayak Music
Saturday, April 19, 2014
Friday, April 18, 2014
Yuups.. NARSIS.. itu kata pertama dari teman dan handaitaulan begitu melihat Sapeq pribadi saya yang dibuat pertengahan 2008 kemaren.
Its Ok..No Pro..i think it’s all sah–sah saja dan tidak dianggap sakit jiwa hanya karena memuat foto pribadi saya secara lugas, dan dengan sedikit sentuhan desain grafis serta metode “wrap Sticker“ hasilnya..sangat melenceng jauh dari karakter Sapeq yang ada selama ini. Tapi toh pada akhirnya (yang buat saya bangga tentunya) mereka semua menyatakan apresiasi puas pada keunikannya seraya angkat jempol tinggi-tinggi buat saya sebagai tanda penghargaan……cihuiiiii….;)
Narsis… kini bukanlah apa-apa dan telah umum di mana saja karena saat ini dunia telah (atau dipaksa)
memakluminya. medianya sangat beragam, mulai dari sekedar foto, musik
dan lagu, tulisan atau juga film singkat seputar pribadi kita
masing-masing. Tempat memajangnya bisa di Handphone , dinding kamar,
jam, transportasi pribadi atau tempat-tempat lainnya tergantung
kreatifitas dari masing-masing individu. sedang di dunia maya tempatnya
ada di Situs web pribadi yang 100% dari anggaran pribadi, namun bisa
pula melalui perusahaan macam WordPress, Blogger, Youtube maupun situs
jejaring social seperti Friendster, My Space atau facebook yang sangat
mendukung serta gratis menyediakannya untuk kita gunakan sebisa mungkin .
Tujuannya sangat simple, yaitu hanya
untuk sekedar gagah-gagahan dan diperlihatkan pada khayalak ramai “siapa
sih kita ini..”, tapi juga tak sedikit yang serius seperti menyentuh
nilai muatan sosial kegiatan yang sedang dilakukan atau juga sebagai
media target marketing. Maka bukan tak lazim sekarang ini seringkali
pada situs web pribadi kita dapati dari yang Norak dan kadang
habis-habisan, atau ada pula yang sedikit malu-malu dan terkesan Ja’ Im (Jaga Imej) tapi sasaran utama tetap pada konteks Narsis itu sendiri he..he.. :P Karena Narsis yang dibahas disini (sebisanya mendekati makna harafiah-nya)
tentunya tetaplah yang bersifat complacency sebagai tempat unjuk gigi
atau media promosi pribadi dengan harapan agar orang lain dapat melihat
dan menikmatinya. sedang soal penilaian, walau maunya seperti keinginan
kita, tetap dikembalikan pada konsumennya.
Dengan banyakya media untuk berkarya ,
konteks kali ini saya memilih sapeq untuk ber-Narsis- narsis Ria, masa
bodoh-lah, yang penting tak ada alasan apapun untuk saya tidak
berekspresi. Dimanapun berada, apapun bentuk dan media pelampiasannya,
toh bagi saya itu semua adalah untuk memuliakan Tuhan, karena dengan
berkarya berarti kita tidak menyia-nyiakan karunia Tuhan dalam bentuk
bakat, kreatifitas ataupun talenta yang diberikannya bagi kita semua…
With Smile : Ayasdanext [ watching me on Youtube ]
Album CD Sapeq Ting /Senar dua - Part 3 tamat.
mungkin anda semua cukup penasaran dengan sape dua senar ini, atau anda yang berkutat pada bidang kesenian dan ingin mengkoleksi daipada musik ini bisa
Judul : sapeq Liah Nlawing
track : 8
format : Audio CD
Harga : Rp. 25000
silahkan jika berminat hubungi langsung via
@ facebook
Handphone 08
demikian piembahasan tentang alat musik orang ulu suku dayak sape ting/senar dua kali ini dan sekaligus juga merupakan posting terakhir dari 3 part SAPEQ TING DUA.
semoga berkenan dan terima kasih. jikalau ada penambahan ataupun ralat tentang semua hal di topik ini saya dengan kerendahan hati MEMBUKA kesempatan sebesar-besarnya untuk di sharing dari saudara sekalian tentunya demi kelangsungan budaya warisan leluhur dan dunia.
INGAT, JANGAN PERNAH MENGHARAPKAN PERUBAHAN BAGI NEGARA JIKA MASIH SETUJU DENGAN PEMBAJAKAN..!!
Judul : sapeq Liah Nlawing
track : 8
format : Audio CD
Harga : Rp. 25000
silahkan jika berminat hubungi langsung via
Handphone 08
demikian piembahasan tentang alat musik orang ulu suku dayak sape ting/senar dua kali ini dan sekaligus juga merupakan posting terakhir dari 3 part SAPEQ TING DUA.
semoga berkenan dan terima kasih. jikalau ada penambahan ataupun ralat tentang semua hal di topik ini saya dengan kerendahan hati MEMBUKA kesempatan sebesar-besarnya untuk di sharing dari saudara sekalian tentunya demi kelangsungan budaya warisan leluhur dan dunia.
INGAT, JANGAN PERNAH MENGHARAPKAN PERUBAHAN BAGI NEGARA JIKA MASIH SETUJU DENGAN PEMBAJAKAN..!!
Monday, June 20, 2011
Jerry Kamit (The Master OF Sape Sarawakian)
So.. bagi mereka yang tidak tahu banyak yang bertanya pada saya musik latar di blog ini title/karya siapa/gimana downloadnya/ada yang lain gak??
title nya: Lan e karya Jerry Kamit di album Sape easy listening volume 1. beli langsung di music shop Sarawak saat sukan borneo 2007.
oleh karena dibuat dengan maksud industry, bukan kedaulatan saya soal keiinginan anda memilikinya... ehhhe....
Album : Jerry Kamit Sape easy listening volume 1.
Artist : Jerry Kamit.
Format : CD Audio.
Isi 8 track : Datun Julud, Lan E, Leleng, Harmony, Lonely, Fantasy, Happines, Travellers
siapa dia?
Jerry Kamit
Kebangsaan : Malaysia.
Lahir, Serian 12 November 1974.
Latar Belakang Pendidikan : S.M.K. Balai Ringin.
Hobi: bermain Sape, Menyanyi, Begawai
Pengaruh Musik : Tusau Padan (pemain Sape Legendaris asal Sarawak)
Ia menjadi pemain sape pro sejak tahun 1996 (22 tahun) hingga sekarang dan seabreg prestasi yg telah diakui dunia yg tidak saya rangkum di posting ini.
Kenapa saya menaruh karyanya sebagai latar belakang blog?? selain karena keindahan ianya karena kedahagaan saya akan musik dayak yang pada saat itu cenderung bosan dengan musik sape yang cenderung jalan di tempat. masa sih musik tradisional asal dayak ini gak bisa dikolaborasikan dengan dunia modern seperti musik2 daerah lainnya...?? (dalam konteks keindahan penuh sebuah instrumentalia yang bisa diterima oleh siapapun)
memang tidak hanya dia. masih banyak yg lainnya pemusik sapek yang sudah berkiprah, tapi Jerry Kamit lah yang pertama kali saya dengar (bisa dibayangkan rasa sensasinya)
praktis hari itu saya langsung berkata pada hati inilah yang saya cari -cari selama ini, karya baru di beberapa item, editing yang sempurna dan tidak asal2an seperti kelas kacang ataupun sekedar sodor, tapi di album ini saya temukan bahwa keinginan saya terpenuhi lewat karya-karyanya..
Apatah pencarian saya sudah cukup?? tidak sebab bagi saya Harapan kedepannya semoga lahir artist-artist lain lagi di kemudian hari yang lebih... lebihhh..... lagi yg mampu membuat kita menikmati indahnya alunan sebuah seni lewat benda alat musik tradisional orang ulu, dayak ini yang bernama sape, sape', sapek, sapeq, sampe... wateva the pronoun effect.
dan bisa saja itu saya, kamu atau dia.. so MARI BERKARYA..
title nya: Lan e karya Jerry Kamit di album Sape easy listening volume 1. beli langsung di music shop Sarawak saat sukan borneo 2007.
oleh karena dibuat dengan maksud industry, bukan kedaulatan saya soal keiinginan anda memilikinya... ehhhe....
Album : Jerry Kamit Sape easy listening volume 1.
Artist : Jerry Kamit.
Format : CD Audio.
Isi 8 track : Datun Julud, Lan E, Leleng, Harmony, Lonely, Fantasy, Happines, Travellers
siapa dia?
Jerry Kamit
Kebangsaan : Malaysia.
Lahir, Serian 12 November 1974.
Latar Belakang Pendidikan : S.M.K. Balai Ringin.
Hobi: bermain Sape, Menyanyi, Begawai
Pengaruh Musik : Tusau Padan (pemain Sape Legendaris asal Sarawak)
Ia menjadi pemain sape pro sejak tahun 1996 (22 tahun) hingga sekarang dan seabreg prestasi yg telah diakui dunia yg tidak saya rangkum di posting ini.
Kenapa saya menaruh karyanya sebagai latar belakang blog?? selain karena keindahan ianya karena kedahagaan saya akan musik dayak yang pada saat itu cenderung bosan dengan musik sape yang cenderung jalan di tempat. masa sih musik tradisional asal dayak ini gak bisa dikolaborasikan dengan dunia modern seperti musik2 daerah lainnya...?? (dalam konteks keindahan penuh sebuah instrumentalia yang bisa diterima oleh siapapun)
memang tidak hanya dia. masih banyak yg lainnya pemusik sapek yang sudah berkiprah, tapi Jerry Kamit lah yang pertama kali saya dengar (bisa dibayangkan rasa sensasinya)
praktis hari itu saya langsung berkata pada hati inilah yang saya cari -cari selama ini, karya baru di beberapa item, editing yang sempurna dan tidak asal2an seperti kelas kacang ataupun sekedar sodor, tapi di album ini saya temukan bahwa keinginan saya terpenuhi lewat karya-karyanya..
Apatah pencarian saya sudah cukup?? tidak sebab bagi saya Harapan kedepannya semoga lahir artist-artist lain lagi di kemudian hari yang lebih... lebihhh..... lagi yg mampu membuat kita menikmati indahnya alunan sebuah seni lewat benda alat musik tradisional orang ulu, dayak ini yang bernama sape, sape', sapek, sapeq, sampe... wateva the pronoun effect.
dan bisa saja itu saya, kamu atau dia.. so MARI BERKARYA..
Subscribe to:
Posts (Atom)